Hey, Assalamu’alaikum semua. Lama saya ga posting di blog. Mumpung koneksi lagi lancar. Dihari yang berbahagia ini *ceileeh*, di sore yang indah ini, saya mau berbagi beberapa cerita yang sederhana tapi semoga ada manfaatnya.
Alkisah, dahulu ketika masa di akhir tahun 2012an. Saat itu dimana itensitas hujan yang cukup tinggi menghampiri daerah saya tercinta, Bekasi dan sekitarnya. Bagaimanapun, hujan adalah rahmat dan rezeki dari Allah. Seharusnya tentu dong, kita patut bersyukur atas nikmat hujan tersebut. Begitu pun saya, rasanya ga baik jika saya ngedumel or bersedih jika hujan turun hanya karena saya ngga punya payung 😀
Eiits, ralat! Saya bukannya ga punya payung. Tapi, entah kenapa stock payung pada rusak. Jadi saya males gitu bawa sedia payung. Alhasil, jika hujan turun, kadang rela untuk berteduh di suatu tempat sampai hujan berhenti. Atau ya kadang, nekat menembus hujan *jika kebetulan pakai jaket*.
And then, hubunganya apa donk antara hujan, payung dan terkabulnya keinginan kita. Sabaaar lah. Mana ada cerita langsung ke intinya. Ibu-ibu di luar sona juga kalau ngegosip pakai pembukaan alias opening gitu. Ga langsung ke pokok gosipnya 😀 *bukan karena saya pengalaman yah, perkiraan ajah 😀
Jadi ceritanya, akhir tahun 2012 itu, saya pengen banget punya payung. Biar ketika hujan turun, saya ga kebasahan gitu looh. Tapi entah kenapa, setiap melewati toko or pedagang yang menawarkan payung, saya masih aja males untuk mengeluarkan kocek. Padahal, saya tau saya butuh payung.
Ajaibnya sodara-sodara, tepat di hari pernikahan saya, tanggal 6 Januari 2013. Beberapa hari setelah itu saya dan suami menyempatkan diri untuk membuka kado bersama-sama. Berbagai kado lucu and unik kami dapatkan. Dan ada satu kado yang membuat saya senang. Sangaaat senang. Isi kadonya sederhana. Mungkin juga tidak terlalu mahal. Tapi, dua buah benda yang ada dalam kado itu benar-benar membuat saya harus berkata “ya Allah, terima kasih. saya sangan membutuhkan dua benda ini!”. Dua benda tersebut seketika itu juga saya pegang berkali-kali. Sekedar memastikan nyata dan bukan ilusi :p . tapi, sekali lagi, itu memang nyata. Kado yang istimewa buat saya pribadi.
Tau kah kalian, apa isi kado itu..?
Ini dia .. 🙂
Yup. Dua benda dalam kado itu adalah yang benar-benar saya butuhkan ketika itu. Sebuah payung dan sebuah sandal *dengan model dan ukuran yang sangat cocok dan nyaman di hati 😀
Sampai saat ini, saya tidak tahu siapa yang berbaik hati mengirim kado itu. Karena saya tidak menemukan nama pengirimnya. Tapi yang jelas, saya senang. Sangat senang, seperti ada malaikat Allah yang secara khusus menyisipkan kado itu diantara kado yang lain. Alhamdulillah, terima kasih untuk yang mengirim
Kisah yang kedua.
Berawal dari kebiasan murid-murid di kelas. Maklum, namanya juga baru kelas satu SD. Mereka sering kali lupa membawa perlangkapan pribadinya untuk pulang. Setiap hari, ada saja yang ketinggalan di laci meja atau di kolong meja. Padahal saya dan partner saya di kelas, sudah sering kali mengingatkan anak-anak untuk memeriksa laci meja sebelum pulang. Tapi, yah, sekali lagi, mereka masih anak-anak. Rasanya kurang afdhol kalau tidak membuat kami gemees 😀
Ketika itu, sore setelah anak-anak pulang. Kami –saya dan bu Kurniati- mendapati botol tempat minum Tupperware. Tanpa nama pemilik, sehingga kami kesulitan untuk menerka, milik siapa ini. Esok harinya, ketika mengumumkan, anak-anak tidak ada yang mengaku juga. Yah, begitulah anak-anak, terkadang mereka juga lupa barang-barang miliknya sendiri . fiuuh..
Sampai berhari-hari, botol minuman hijau itu masih saja bertengger di kelas. Karena tidak ada yang mengaku, dan orang tua juga tidak ada yang menghubungi kami untuk mengatakan kehilangan. Setiap sebelum pulang, kami hanya kembali mengingatkan anak-anak, “botol minuman siapa ya ini…? Nanti kalau ngga ada yang ngaku, buat bu guru deh…” canda kami kepada anak-anak.
Terkadang, saya ikut menimpali canda bu Nia. “udah bu, buat inventaris kita aja, lumayan bagus botolnya, bermerek pula. Toh anak-anak ngga ada yang ngaku.” 😀
Dan entah sampai berapa hari botol itu menginap di kelas. Seingat saya, cukup lama. Bahkan sampai berminggu-minggu. Akhirnya botol itu hilang sendiri dari kelas. Entah siapa yang mengambilnya. Yang jelas, botol itu tidak kami jadikan inventaris kelas loh yaaaa 😀
Berbulan-bulan kemudian. Kejadian yang sama. Ada botol minum serupa yang ketinggalan di kelas kami. Tanpa nama pemilik, dengan merek yang sama namun berbeda warnanya. Beberapa kali pengumuman yang kami lontarkan, tak juga mendapat pengakuan dari anak-anak di kelas. Akhirnya candaan kami muncul lagi.
“Wah, harusnya inventaris kelas jadi ada dua nih ya bu. Botol hijau yang kemarin dan yang orange ini. Pas gitu buat dua ibu gurunya :D”
Tapi kemudian, pengumuman kami lempar ke kelas sebelah. Akhirnya, botol minum orange itu mendapat pengakuan juga dari anak kelas dua
*yah, ga jadi inventaris lagi deh . He…he…he…
Saat itu, saya dan bu Nia memang sedang berniat beli botol minuman. Biasalah, karena kami sering cuap-cuap di kelas, sehingga kami butuh asupan air minum yang banyak. Saat itu juga kami sedang jatuh hati pada model botol minuman merek Tupperware. Tapi memang belum sempat beli. Alhasil, setiap ada botol Tupperware yang ketinggalan di kelas, candaan kami berdua jadi muncul tiba-tiba. Hehe.
Dan. Ajaiiiiiibnya lagi. Jumat, 12 April 2013 yang lalu. Salah seorang murid kami, si cantik Andini mengadakan syukuran di kelas. Teman-temannya pun pulang dengan membawa paket mini yang menarik. Pun dengan saya dan bu Nia. Kami juga membawa paket mini yang cantik. Setelah diintip sekilas isi paket tersebut. Eeeh, ada botol minuman Tupperware yang kami inginkan :D.
Tanpa basa-basi, kami hanya mampu tertawa. Ha…ha…ha…
Dari beberapa pengalaman itu, saya jadi berpikir, ternyata Allah emang denger setiap permintaan kita. Dan Allah selalu tahu apa yang kita inginkan…
Dan yang terpenting, jika kita meminta dengan baik, pasti Allah berikan juga, entah kapan waktunya. Tapi Allah pasti kabulkan itu.
Ya Allah, ini jadi pelajaran untuk saya pribadi. Lebih percaya lagi pada kekuatan doa…
Bagaimana dengan Anda…?
*Tulisan ini bukan intrik atau magic, apalagi ajang promo, ini murni curhatan semata. Yang terpenting adalah, terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini 🙂